Senin, 21 Februari 2011
2 SAMUEL
Kitab II Samuel diawali dengan laporan peristiwa-peristiwa seputar kematian Saul.
Suku Yehuda segera mengangkat Daud sebagai Raja mereka.
Daud berumur tiga puluh tahun, pada waktu ia menjadi raja; empat puluh tahun lamanya ia memerintah.
Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan (II Samuel 5:4-5).
Namun, Abner, kepala pasukan Saul, yang juga adalah saudara sepupu Saul (I Samuel 14:50), mempengaruhi suku-suku yang lain agar mengangkat Isyboset, anak Saul, sebagai raja mereka. Setelah Yoab membunuh Abner, Isyboset dibunuh oleh kedua kepala pasukannya sendiri.
Kemudian seluruh suku yang lain datang kepada Daud dan berkata:
Tuhan telah berfirman kepadamu, Engkaulah yang harus menggembalakan umatKu Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel .... kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel (II Samuel 5:2-3).
Kemenangan pertama Daud sebagai raja Kerajaan yang telah dipersatukan terjadi ketika ia menaklukkan kota Yebus (Yerusalem).
Orang-orang Yebus (Kanaan) telah menguasai kota yang strategis selama ratusan tahun (I Tawarikh 11:4-5).
Setelah kemenangannya itu, Daud memindahkan ibu kotanya dari Hebron ke Yerusalem dan sejak itu ia tinggal di dalam kubu pertahanan Sion (II Samuel 5:7).
Perjanjian tentang Mesias kemudian dinubuatkan kepada Daud oleh nabi Natan yang berkata:
Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya (II Samuel 7:13).
Fakta bahwa Mesias itu akan muncul dari keturunan Daud ditetapkan, dan hal ini ditegaskan kembali oleh nabi Yesaya yang menubuatkan:
Tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya (Yesaya 9:6; 11:1; Yeremia 23:5; Yehezkiel 37:25).
Selama 20 tahun pertama pemerintahannya sebagai raja, Daud mengalahkan bangsa Filistin di sebelah barat, bangsa Aram di utara, bangsa Amon dan Moab di sebelah timur, dan bangsa Edom dan Amalek di sebelah selatan (II Samuel 18 - 10).
Daud tidak pernah mengalami kekalahan.
Rahasia dibalik kemenangan-kemenangan Daud yang ajaib itu adalah karena ia senantiasa mencari dan bertanya kepada Tuhan sebelum berperang menghadapi musuh-musuhnya sehingga ia dikenal sebagai seorang yang berkenan di hati Allah (I Samuel 13:14; bandingkan dengan Kisah 13:22).
Ditengah-tengah masa kemakmuran dan sukses, kita sering diperhadapkan dengan godaan yang besar yang dapat membahayakan kita, dan raja Daud tidak dikecualikan dari hal ini.
Ia terjerat oleh godaan ini ketika ia sedang bersantai di sebuah bilik di atas sambil memandang Batsyeba yang cantik yang sedang mandi.
Hal ini pertama-tama telah membawanya kepada perbuatan zinah dan kemudian ia mengatur siasat bagi kematian suami Batsyeba yaitu Uria itu dalam peperangan.
Namun akhirnya Daud menyesali dan bertobat dari dosa-dosanya itu.
Kita dapat membaca pengakuannya dan penyesalannya itu dalam Mazmur 51.
Namun dosa Daud telah membawa penderitaan pribadi dan penderitaan terhadap bangsa itu selama 20 tahun terakhir pemerintahannya.
Dosa-dosanya memang diampuni, namun sebagaimana terjadi kepada setiap orang, akibat-akibat dosa itu tidak dapat dihindari.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar